Monday, August 29, 2005

SELAMAT TODIQ!!!!

hehehe...berhubung gua dilarang post di WG, jadi gua post disini aja deh.
Selamat ya, cess. Akhirnya...perjuangan berbulan - bulan ini ada hasilnya juga.
Sa tunggu fotomu bertoga nah ! :D

Tuesday, August 23, 2005

PMR

Pengantar Minum Racun (PMR)

Neng ayo neng, ayo main pacar - pacaran
Neng ayo neng, ayo main pacar - pacaran
Daripada pacar beneran pikiran pusing tidak keruan
Kumpul kebo ya cuma kebo - keboan
(PMR - Judul judulan)

Familiar sama lagu diatas gak? Jaman dulu, sekitar akhir 80an - awal 90an nih lagu terkenal banget. Trus accidentaly gua nemu mp3nya 1 album full di salah satu web internet (lupa dimana).
Berhubung dulu gua demen banget sama PMR (padahal waktu PMR lg ngetop2nya, gua masih kecil lho! Belum masup SD malah) so tanpa basa basi dan malu - malu gua download dong itu lagu.
Dan gua jadi addict banget sama lagu-lagunya PMR. Omigod! Lucu - lucu banget sih syairnya. Gak bosen didengerin dan diulang - ulang. Apalagi kala stress ujian.
Biasanya gua tuh klo ujian suka muter lagu yang lucu - lucu macam lagunya Project pop, P Project ato pun PHB. But sejak nemu PMR, yeah lagu ini mulu lah yg gua puter.

Yang, hujan turun lagi
Angkatin jemuran yang kau cuci
Yang panas datang lagi
Jemur pakaian yang kau angkat tadi
Kalau hujan lagi, engkau angkat lagi
Sebaiknya engkau bakar di api
(PMR - Antara Cinta dan Dusta)

Hum...musik PMR nih genrenya apa ya? Orkes dangdut kali ya? Tapi dia juga suka parodiin lagu - lagu yang terkenal (tentu saja yg terkenal di jamannya mereka) macam lagu Antara Benci dan Rindu ato Jamillah.

Yah pokoknya gua demen banget deh sama PMR sekarang ini. Saking semangatnya ampe nyebarin virus nih lagu kemana - mana (yang biasanya berakhir gagal karena dianggap selera gua nih so old style). Ada yang berminat gak? Gua baek nih mo bagi bagi mp3nya. Gratis dah asal masih di pulau Jawa. :D

Sunday, August 21, 2005

stress

Have you ever felt some kind of emptiness inside
but to those people you must be strong, can't show them that you're weak

Have you ever told someone something that's far from the truth
just to let them know that you're okay
Just to make them stop wondering & questioning you

Have ever said that you're okay but inside you fell messed up
Have you ever seen your face in a mirror, there's a smile there
But inside you feel far from good
Still you need to hide, 'cos they'd never understand

Have you ever had this wish, of being somewhere else
To let go of your disguise & all your worries too
So that you could see things clear

I've had it all and the only thing I wanna do now is being somewhere else Or
that I could close my eyes and
at the time I wake up, all my worries has gone.

How I wish that I could be someone else or that I could turn back time
But deep in my heart
Still I believe there would come a day when I could think about
these times, these days with a smile and laugh about it.

Hope that day would come soon
[i] curhatan orang frustasi[/i]

Wednesday, August 17, 2005

PPKN

"Bila kamu menemukan sebuah dompet tergeletak di jalan, apa yang akan kamu lakukan?"
a. mengambil isinya
b. menyerahkannya kepada polisi
c. membiarkannya saja

Familiar dengan pertanyaan di atas gak?Kayaknya hampir semua anak SD kelas 1 pernah dapat soal ujian yang setipe - tipe itu deh di pelajaran PPKN.Kalo menurut etika dan ajaran guru sih jawaban yang benar itu B. Tapi kalo mengikuti suara hati, masak iya jawabannya B? Umumnya orang akan memilih tindakan C ato malah A.

Sebagai murid yang baik, teman - teman gua sih pada milih jawaban B. awal - awal juga gua gitu. Tapi lama - kelamaan gua ngerasa gak rela juga. Serasa bukan gua aja gitu lho. Akhirnya gua pun beralih ke jawaban C. Sebodo deh mo dianggap ga peka ato kurang moralnya.

Dan seperti yang udah bisa diduga, jawaban gua dianggap salah. Gua protes donk! Gak rela diperlakukan gak adil.
Gua : "Maaf Bu, tapi menurut saya jawaban saya ini nggak salah. Pertanyaannya kan apa yang akan saya lakukan. Menurut saya, tindakan ini yang akan saya lakukan. Saya gak bakal menyerahkan dompet itu ke polisi. Lain masalahnya kalo pertanyaannya adalah apa yang sebaiknya saya lakukan. Kalo kayak gitu, saya juga bakal jawab B."
Bu Guru : "Kalau begitu kamu tahu dong kalau jawaban kamu itu salah."
Gua : "Maaf, Bu. Saya berpendapat jawaban saya benar. Pertanyaannya yang salah kalimat. Mungkin Ibu menganggap saya kurang peka tapi seenggaknya saya jujur.

Seperti yang udah bisa diduga, protes gua tuh gagal. Tetap aja jawaban gua gak bisa dianggap benar. Tapi bukan gua kalo nyerah gitu aja. Gua tetap berkeras jawab dengan versi gua sendiri selama pertanyaannya tetap : "Apa yang akan kamu lakukan" dan bukannya "Apa yang sebaiknya kamu lakukan".
Buntut dari persaingan gak guna ini adalah ortu gua dipanggil dan bu guru mengeluhkan pendirian gua yang keras. Bagusnya depan Bu guru, ortu sih ngebelain gua. Mereka juga sependapat kalo gua cuma bersikap jujur walo mereka juga menyalahkan kecuekan gua.
Oh well...that's ME! :>