Wednesday, January 26, 2005

Have No Idea Bout The Title

Have No Idea Bout The Title



Berhubung sekarang lagi musim ujian, gua males banget keluar kamar buat cari makan. Tampak seperti kegiatan gak guna (hehehe....pdhal main game di komputer juga sama gak gunanya). So..jadinya gua mendapat nutrisi dengan masak sendiri. Berhubung lagi ujian dan anak kos, so gua masaknya mah yang simpel dan tipikal anak kos banget (swiwit....alasannyaa....padahal mah emang gak bisa masak) .



Yang pertama:

Telur goreng mie / omelet mie/ apapun namanya lah. (have no idea)



Pertama, 1 bungkus indomie goreng dimasak seperti biasa. Setelah itu direndam dalam telur yang udah dikocok. Soal jumlah telurnya terserah, bisa 1 ato 2. Klo telurnya 1, maka mie-nya akan ngembang dan garing, klo telurnya 2, maka penampakan luar akan tampak seperti telur dadar yang tebal banget. Dalam adonan itu, bisa dicampur daun bawang, potongan bakso, dan juga campuran kornet (gak mesti ada sih, tergantung suka ato gak). Yah pokoknya campurkan aja apa yang loe suka deh. After that, adonannya digoreng seperti menggoreng telur biasa.

Oya, tentang kornetnya, bisa 2 cara. Yang pertama ya dikocok bareng adonan. Yang kedua, waktu telurnya sedang dalam penggorengan, dalam keadaan 1/2 matang sebelum dibalik, kornetnya dioles (what's the appropriate word for that?) ke atas adonan, lalu kemudian, telurnya dibalik. Dan silakan dibolak-balik sesuka loe ampe dianggap kekeringannya pas sesuai selera. Enak dimakan pake nasi, dan bisa buat porsi 2 orang.

Sedikit saran, kornetnya jangan kebanyakan. Bikin enek soalnya. Secukupnya aja (and how much is that exactly?)



Yang kedua :

Kentang corned

Bahan:

3 kentang (dipotong memanjang seperti ukuran french fries, diameter lebar 1,5 cm)

1 beef corned kaleng (cukup kok klo mo pake sisa dari resep di atas)

1 bawang bombay (dibagi jadi 8 bagian)

3 cabe kecil (diiris tipis)

kecap asin

garam, merica, gula



Cara:

Goreng kentang dengan minyak goreng sedikit kira-kira 3 menit, sisihkan.Tumis bawang bombay sampai harum, masukin cabe potong dan kentang yg sdh digoreng, beri 1 gelas air. Tambahkan kecap asin sampai kuah hitam (secukupnya aja), garam (bila perlu), merica dan gula (well..if u like it).

Didihkan sebentar, masukin corned beef (boleh dibagi jadi beberapa potong atau dihancurin dan tercampur dengan kuah).

Hidangkan dengan nasi panas, yuuuummm ...

cukup utk 4-5 org



Yup. Sekian deh resep singkat yang gak makna dan gak penting dari gua.

Selamat Makan!

Tuesday, January 25, 2005

I Really Really Miss That Hug!!!

I Really Really Miss That Hug!!!



"Wi, tadi siang gua ke rumah loe."

"Yeah, so?"

"Loe tau kan ini pertama kalinya gua ke rumah loe setelah ehm..ayah (maksudnya bokap gua) meninggal?"

"Masih gak makna deh, Re!"

"Oke, intinya gua baru bener-bener nyadar kl ayah dah gak ada. Loe tau gak kenapa?"

"........" Biar hening yang berkata (sedap! gaya banget nih bahasa!)

"Soalnya gak ada lagi yang nyambut gua di pintu dan meluk gua. I miss that hug."



Tapi, setelah telpon ditutup, gua masih keinget omongan Retha. She said she miss that hug. Apalagi gua! Di kalangan orang dekat dan keluarga, papi mang terkenal banget dengan hugging-nya itu. Suatu pelukan yang khas, gak erat banget sampe bikin sesak napas tapi juga gak segitu longgarnya sampe berkesan basa - basi doang. Hugging yang bisa bikin orang jadi tenang dan loe tahu klo loe bisa "lean on him and trust your problem on his hand".



Saat gua sedih, gua pasti mencari papi buat perlindungan dan ketenangan, saat gua seneng, papi juga orang pertama yang gua cari buat berbagi. Pelukan itu ada di sana buat Adi waktu dia dinyatakan kanker, sebagai ucapan selamat buat Wiwid dan Rizal waktu mereka lulus ke NYU dan Harvad, sebagai encouragement buat Nata di saat tersulitnya, dan sebagai dukungan buat Kris waktu dunia menudingnya. Yang terutama, pelukan itu selalu menemani saat - saat menyenangkan gua dan (terutama) di saat - saat sulit.



Pelukan itu juga selalu ada sebagai ucapan "welcome home" yang khas dari papi untuk orang - orang yang disayangnya. Gak peduli dari manapun gua, bahkan walau cuma pulang dari sekolah pun, pelukan itu selalu siap menanti di depan pintu. Rasanya menyenangkan pulang ke rumah, karena tau klo pasti akan disambut di sana .



Dulu, waktu masih SMU, waktu dugem masih jaman, gua biasa ngasi tau papi klo gua bakal pulang malam (mkasudnya supaya papi gak nungguin). Tapi gak peduli sedini apapun gua pulang, kenyataannya papi selalu jadi orang yang bukain pintu dan memberikan welcoming hug-nya (juga kiss on the forehead), dan pertanyaan : "how's your day?" Dan biasanya akan disambung dengan pertanyaan - pertanyaan umum seperti :"Udah makan? Mo dibikinin mie? Mo dipijit?"



Lama - lama, hal itu jadi semacam kebiasaan ato trademark khusus dari rumah gua. Teman - teman gua juga udah pada terbiasa kok. Semua tau, klo kamu main ke Bekasi, ke rumah bernomor AB 7, maka pintu akan dibukakan oleh si empunya rumah dengan senyum dan pertanyaan khasnya serta pelukan-nya yang terasa akrab. Dulu malah, kita sering adu lari sampe rumah (dan gua selalu ngalah jadi yang terakhir karena males lari ), cuma buat berebut mendapatkan tradisi itu.



Tapi itu dulu!

Sekarang, tepat 100 hari gua kehilangan "that hugging". Didoain, papi tenang di sana. Semoga diterima semua amal ibadahnya dan dijauhkan dari siksa neraka. Amien.Dad, don't you know, coming home now feels so different. Though it still become my most favourite time and I still love our house a lot, but you can feel there's and emptiness and something's missing. That is you, your presence. And your place where you used to be. Love you, dad! Always!

Saturday, January 22, 2005

Oden ... Oden ...



Oden adalah satu dari sedikit makanan korea yang gua suka dan lumayan sering gua bikin. Abisnya simpel sih, plus bisa sekalian memanfaatkan persediaan di kulkas. Apalagi, akhir - akhir ini jatinangor sering banget ujan , jadi enak aja dalam cuaca dingin gitu makan makanan yang berkuah dan hangat macam oden....



Basically oden itu adalah sup lobak dan baso ikan.

cara masaknya :

1. Baso ikan dipotong -potong .. selain itu juga bisa pakai fish cake, dan juga baso ikan goreng.

2. Potong-potong tahu (any kind that you like, tapi gua sukanya pake tahu putih)

3. Terus (walo mestinya gak perlu) gua juga suka pake telor puyuh, wortel, ayam fillet,crab, dan kembang tahu, bahksan sometimes ekkado (klo pas ada di kulkas). Jadi terserah mau ikut pake atau enggak

4. Lobak dibersihkan, kupas dan potong-potong (jangan terlalu kecil). Karena rebus lobak itu paling lama, harus direbus dimuka antara 45 menit -1 jam lamanya. Lobaknya direbus di : air + kaldu ikan (yang instant juga bisa) + kecap asin jepang + sedikit mirin (kecap manis jepang) kalo gak ada ganti gula + (mustinya sih pake sake ato arak, tapi berhubung gak doyan maka gua pake) lada, yang rasanya jelas jauh dibanding sake tapi enak buat lidah gua.

5. setelah lobak matang (kalo lobak matang jadi lembek n warnanya rada transparan, kalo mentah putih dan keras) , baru masukan bakso ikan, tahu dst dst ...

6. setelah semua matang tinggal ditaburi daun bawang dan nori (seaweed) diatasnya (klo gak punya nori ya gak usah). Dimakan dengan saus sambal sambil bergulung selimut tebal. Nyummy!

Friday, January 21, 2005

Elemen signs on zodiak.

Pasti semua juga tahu lah klo tiap zodiak termasuk dalam 4 elemen yanitu tanah, air, api, dan udara. Nah disini gua mo posting tentang sifat elemen dalam zodiak. Btw postingan ini diambil dari majalah Nakayoshi, and whoever the writer is, the credit is on you.



Kelompok Api

Aries

Mereka yang memiliki elemen api dalam Aries selalu pingin jadi si nomor satu. Mungkin karena zodiaknya adalah yang pertama ya! Dari seluruh kelompok api, mereka in yang paling berapi - api dan paling ingn bertindak. Hargailah gagasannya, meskipun kamu nggak mengikuti dan dia akan mengnhargaimu. Jangan takut, dia akan segera lupa oleh gagasan baru lagi.



Leo

Mereka ini orang - orang hebat. Sementara Aries meledak - ledak, elemen Api dalam Leo cool banget. Tapi, sama hot-nya dalam kreatifitas dan ego lho. kamu mesti ingat untuk selalu memujinya, ingat itu! Tapi lebih diutamakan kalau pujianmu tulus. Pujian tulusmu pada reputasinya, mampu membuatnya bertekuk lutut padamu



Sagitarius

Satu - satunya orang api yang agak mudah dipengaruhi. Nggak suka pada hal - hal kaku. Ingin bercanda dengan seseorang? Dialah tempatnya! Tapi, perlu kamu sadari selalu, kalau ingin terus bersahabat dengannya, jangan membuatnya boring. Bosen abis. Dia itu suka petualangan dan semua hal - hal baru. Kamu pun harus sefleksibel dia.





Kelompok Tanah

Taurus

Jangan mengumbar omong kosong pada mereka karena manusia berelemen tanah dalam Taurus nggak suka hal - hal begitu. Di balik sikap keras, mereka itu tekun lho. Mau diajak kerja keras. Jangan tetapkan aturan untuk mereka, atau mereka akan memilah - memilah aturanmu itu demi kepentingan mereka sendiri. Mereka orang tanah yang hanya tunduk pada satu aturan, yakni aturan mereka sendiri.



Virgo

Bagaimana membuat hidup lebih baik? Bagaimana menghilangkan kemiskinan, kejahatan, dan penyakit? Atau bagaimana menolong si anu, menyenangkan si itu? Gulirkan hal - hal begitu dan mereka akan menanggapinya serius. Elemen tanah dalam virgo diciptakan untuk kepentingan kemanusiaan. Mereka pemikir yang handal, terlebih untuk hal - hal seperti tadi. Ingin terus dekat dengan Virgo? Kamu mesti punya kuping yang tebal, alias belajar mendengar omelan dan kritikannya.



Capricorn

Ingin cari kuli? Rekrutlah capricorn. Elemen tanah dalam capricorn adalah orang yang dalam kerja kerasnya punya ambisi. Berikan kepercayaan lebih pada mereka dan mereka akan sangat menghargainya. Dalam hal apa pun selalu menekankan, " Semua demi keberhasilan bisnis kita!" dan kamu akan dapat hasil kerja keras yang sempurna dari buah keringatnya.



Kelompok Udara

Gemini

Satu satunya udara yang paling bebas cuma Gemini. Liberal abis. Temannya banyak. Jangan ajak dia pada rutinitas, atau dia bakal berontak. Makanya, kalau dalam kerja kelompok, lebih baik suruh dia di bagian beli barang, beli nasi atau apapun yang serba bepergian. Kalau kamu hangat dan jenaka, kamu bakal jadi karib abadinya.



Libra

Kamu mesti memiliki selera yang sama kalau kerja bareng dengan elemen udara dalam Libra. Jadi paling amannya ketahui jenis musik, film, olah raga atau buku yang paling diminati olehnya, dan setiap bertemu dia ngomong saja hal itu. Trus, meski agak menyiksa, kamu mesti jadi pendengar yang baik, soalnya dia suka bertutur seenaknya sendiri.



Aquarius

Ini nih...pahlawan dunia. Asyik banget dijadikan panutan. Seneng banget ngomongin aksi sosial, politik atau apapun yang bisa menciptakan revolusi kemanusiaan. Jadi pas banget kalau diajak kerja kelompok. Soalnya kalau ada yang berantem, mereka inilah yang jago menengahi. Tapi, kalau pas yang jadi ketua kelompom adalah kamu, jangan diktator, atau mereka akan menggalang kekuatan untuk revolusi kelompok mendepak kamu





Kelompok Air

Cancer

Di antara orang - orang air, mereka yang paling mempermasalahkan keamanan emosional. Bila nggak, mereka cenderung masuk ke liangnya dan membiarkan kamu disiksa penasaran. Meski kelihatan susah - susah gampang, mereka punya keinginan yang kuat untuk memiliki. Tapi kamu jangan terlalu percaya lho. Orang berelemen air dalam Cancer suka membangun benteng rasa amannya dengan kebohongan. Kalau kelompok kamu kena masalah, jangan serahkan pada mereka. Kalau ngomong dengan mereka, lihat langsung ke ekspresi wajah ato bodi language-nya.



Scorpio

Duuh, memang dari seluruh elemen zodiak, cuma tanda air yang paling bermasalah (dengan kedalaman emosinya sendiri, juga dengan individu lain). Tak terkecuali elemen air dalam Scorpio. Brr....si manipulatif ini, lebih baik kamu pasrah untuk dikuasai mereka (atau pura - pura begitu, kalau kebetulan kamu pemimpin kelompok). Jangan capek mengakui kehebatan mereka. Tapi jangan lama - lama berdua dengan mereka. Kenapa? Pokoknya jangan!



Pisces

Pisces ini paling nggak bisa mentolerir tiap bentuk kekejaman. Ramahlah dengannya. Mereka suka kesunyian dan romantis kalau berdua dengan yayangnya. Sangan intuitif. Kalau dekat dia, jangan kasar ya. Oh ya, satu lagi peringatan keras buat kamu, jangan bohongi mereka karena mereka akan tahu!





Thursday, January 20, 2005

Buah - Buah Calon Fosil



Alkisah nih, gua lagi iseng ngebukain kulkas Risma. Dan disitu g nemuin sekelompolk buah yang udah ampir jadi fosil. Terpikir musti diapain ya nih buah? Dibuang jelas sayang, dimakan juga gak bakal bisa abis sekaligus. Terus kepikir, kenapa juga gak dibikin salad buah?



Pertama...buah yang bertendesi menjadi coklat (macam apel ato pir) direndam dulu air garam. After that, semua buahnya (sebenarnya bisa apa aja sih, tapi basically pake apel, pir, jeruk dan anggur. Berhubung gua berniat ngabisin buah di kulkas, jadi semuanya gua masukin termasuk semangka) dicampur dengan mayonnaise dan susu kental manis. Setelah tercampur rata, masukkan keju cheddar parut ke adonan salad (bisa pake keju kraft). Perbandingan mayonnais, susu kental dan keju sesuai selera aja, pokoknya keju musti masuk terakhir. Biar gak jadi ancur banget dan aromanya tetap ada.

Sip..lumayan nih salad bisa jadi cemilan buat 3 hari . Rencananya, klo salad udah abis, gua mo bikin chocolate fondue. Fondue nih makanan prancis, terbuat dari keju yang dilelehkan dan roti prancis. Cara makannya roti prancis dicelup dalam larutan keju.



Nah klo fondue yang gua bikin terbuat dari chocolate. Caranya dark chocolte ditim meleleh bersama susu dan gula (soalnya gua gak suka rasa pahit coklat). Ato klo gak , gula dan susu bisa diganti white chocolate. Udah gitu buah yang udah disiapkan dicelup dalam coklat ini.



O ya, berhubung mo dicelup dalam coklat, jadi buahnya gak bisa direndam dalam air garam. Buah yang bisa berubah warna (kayak pisang) dikasi perasan lemon. Udah gitu, klo gua lebih suka buahnya dibikin dingin banget di kulkas, dan nanti dicelup dalam larutan coklat yang mengepul hangat. Mmmm...nyummy!!

Wednesday, January 19, 2005

"Pesan Nenek"



"Pesan nenek" yang saya maksudkan disini bukannya pesan beneran yang diwariskan oleh seorang nenek pada cucunya (liat donk ada tanda kutipnya tuh). Bukan pesan semacam : "Anak gadis gak boleh makan nanas nanti organ kewanitaannya becek kayak nanas" atau juga "Anak perawan gak boleh duduk di ambang pintu, nanti jodohnya dilangkahi orang", atau yang paling sering diucapkannya : "Anak gadis gak boleh mandi sore di atas jam 5 nanti jodohnya terlambat datang". Aneh juga sih, kenapa semua petuahnya ditujukan hanya kepada anak perawan ato anak gadis. Klo udah gak gadis / perawan gimana? Sayang saya gak bisa tahu apa petuah yang akan diberikan beliau pada cucunya yang sudah menikah, soalnya nenek meninggal sewaktu cucunya masih gadis semua.



Sebenarnya saya sih gak pernah pusing sama segala kepercayaan kuno itu. Tapi klo emang gak ngerugiin, gak ada salahnya diikutin. Gak masalah musti mandi di bawah jam 5, soalnya bisa rematik klo biasa mandi malam. Gak duduk di ambang pintu juga gak masalah. Emangnya saya mau ditendang - tendang orang yang keluar masuk lewat pintu? Gak makan nanas juga bukan masalah besar berhubung saya gak suka nanas.



Eh tapi ada 1 pesan nenek yang selalu terkenang denk. Nenek suka bilang : "Jangan pernah menghakimi takdir Allah SWT. Takdir-Nya untuk dijalani bukan untuk dipertanyakan". Sebuah kalimat yang menggambarkan prinsip Nenek dalam menjalani hidupnya. Eh kok ngelantur ya? Kembali ke topik awal deh.



"Pesan Nenek" yang saya maksud sama sekali bukan yang seperti itu (Lho terus kenapa dibahas ampe 3 paragraf ya? ). "Pesan Nenek" yang saya maksud tuh seperti petuah - petuah bijak yang diturunkan orang - orang jaman dulu ke orang masa sekarang yang biasa dijadikan penambah semangat. Bahasa kerennya sih Pearl of Wisdom. Ato mutiara kebajikan. Ato kata mutiara. Ato juga ....(silakan isi sendiri karena saya mentok ). Saya termasuk tipe orang yang beranggapan klo tiap orang pasti punya "Pesan Nenek" (perhatikan tanda kutipnya) yang mereka jadikan pegangan.



Untuk saya sendiri ada 2. Yang pertama : "Whatever happens, happens for a reason". Semua hal pasti ada hikmahnya. Baik hal yang menyenangkan maupun menyebalkan pasti ada pelajaran yang bisa dipetik (tapi klo lagi seneng sih biasanya jarang mencoba mencari hikmahnya, paling disyukurin doang ). Klo lagi ada masalah ato lagi mengalami kejadian buruk (macam kecopetan), biasanya saya selalu keingat sama "pesan nenek" ini dan mencoba mencari makna tersembunyinya. Dan biasanya klo udah ketemu, baru bisa mensyukuri masalah yang terjadi saat itu (tapi kadang gak bisa segera menemukan maknanya sih).



Kalimat kedua :" Allah tidak akan mencoba umat-Nya melebihi yang mampu mereka tanggung".Nih kalimat biasanya pamungkas banget. Klo bener - bener lagi dirundung susah, dan sulit banget menemukan hikmah dibaliknya, saya mengingat kalimat ini. Dan saya pun jadi kembali percaya diri, pantang menyerah, dan tak sudi berputus asa (MERDEKAAA!!!) . Karena saya berpikir : Ayo wi, semangat! Ini bukan batas akhir kekuatanmu. Allah pasti gak akan ngasi cobaan klo Dia tau kamu gak mampu mengatasinya. Biasanya pemikiran ini bisa cheer me up dan terutama terhindar dari menanyai Allah (jadi masih bisa menuruti pesan nenek deh).



Gimana dengan kamu? Apa pesan nenek dan "pesan nenek" yang kamu pegang?

Saturday, January 15, 2005

(Sok) Heroik-nya Orang Kita



Kadang gua ngerasa, orang kita nih pengen banget ya disebut pahlawan. Sebagai contoh ya waktu FFI kemarin. Ada aja yang dengan heroiknya ngomong dengan berapi - api :" Selama saya masih bernafas, tak akan saya biarkan perfilman Indonesia mati". Ato "Saya akan membaktikan hidup saya demi kemajuan film Indonesia".Tekad yang bagus sih, tapi perlukah diucapkan dengan berapi - api gitu ? Disimpan dalam hati aja apa susahnya?



Klo contoh yang baru - baru ini, waktu terjadi bencana tsunami di Aceh. Liat lah di tv. Banyak banget tuh yang nyumbang dan menuliskan namanya dengan lengkap dan jelas. Gua sih lebih salut sama mereka yang nyumbang dikit (biar cuma 1000 sekalipun) tapi milih No Name daripada mereka yang nyumbang gede dan dinamanya ditulis selengkap - lengkapnya. Malah klo perlu ada acara penyerahannya segala, yang diliput oleh stasiun tv dan disiarkan nasional.



Seorang kenalan yang turut menyumbang beralasan : "Abis kapan lagi nama kita bisa masuk tv? Kan lumayan ngeliat nama kita ditulis di sana." Duile...so what gt lho klo masuk tv? Berapa persen sih orang yang nyadar? Gua aja klo gak dikasi tau ama dia, gak bakal tau tuh ada namanya.



Eh denger kalimat gua, dia langsung menangkis. "Gak lho dek. Ada beberapa teman saya yang nelpon dan bilang : Pak X, tadi saya liat namanya di daftar penyumbang. Wah hebat ya pak nyumbang segitu! Aduh kok nama saya belum ada ya?"



Yeeee.....klo gitu mah kembali lagi ke sifat sok hero itu dong (eh ato pamer ya?). Aneh aja gitu lho. Walo bagus tapi perlukah tindakan sosial seperti itu diumumkan? Mang apa lagi sih yang didapat? Selain beberapa ucapan selamat yang pura-pura tulus tapi ternyata punya maksud tersembunyi (kayak teman Pak X di atas yang maksudnya mo ngasi tau pak X klo dia juga nyumbang) ato pandangan sinis dari beberapa orang (kayak gua contohnya).



Hehehe...kenapa juga ya gua peduli? Itu kan suka - suka dia. Yah gua cuma tergelitik aja gitu lho!



Friday, January 14, 2005

Ternyata........



Suatu hari beberapa bulan yang lalu.....



"Pren, gua mo pengakuan nih. Gua...sebenarnya...uhm....gay!" Jelas aja, pengakuan Mike yang tiba - tiba itu bikin kaget ampir semua anak . Sementara gua dan Ira bertukar pandang sambil senyum -senyum. Bukan apa - apa, kita dah lama curiga klo Mike gay. Ada aja tanda - tanda yang keliatan walo samar. Sementara beberapa orang terutama yang cowok - cowok masih gak percaya. Ngerti sih klo mereka kaget. Coz Mike ini cowok banget, gak ada gaya bancinya acan - acan. Olah raga favoritnya basket, jago balap pula. Emang salah juga sih menganggap semua gay pasti banci. Yeee....gak semua lagi. '



Jadi setelah dicecar, Mike pun bercerita panjang lebar tentang awal mula dia ngerasa dia gay dan sebagainya. Setelah itu, dia pun bertanya, " So...kalian masih mo temenan ama gua? Gak papa sih klo enggak. Udah biasa kok ada aja yang gak mau temenan ma gua lagi setelah tahu yang sebenarnya." Dengan serempak, semua langsung meyakinkan Mike klo hal itu gak ngaruh. Mereka tetap teman lah no matter what happened. Keliatan sih klo temen - temen gua yang cowoknya ngerasa rada gak enak. Kenapa ya, cewek tuh biasa aja ma gay, malah berteman akrab tapi cowok kok suka gak nyaman dekat gay? Takut diserang ato....takut mengakui kenyataan klo mereka juga punya kecenderungan jadi gay?



Dua bulan yang lalu, not so long ago....



"Guys, gua mo ngaku. Sebenarnya gua juga gay. Waktu Mike ngaku dulu, sebenarnya gua lagi masa in denial aja." Pengakuan Dion itu bikin semuanya (termasuk gua) terpana . Dion nih lebih cowok dari Mike. Kata yang pernah ngerasain, tonjokan dan jab -nya mantep banget. Klo berantem, rata - rata korbannya perlu berobat di RS. Klo gua bisa kecele yah...gak nyangka aja sih. Tapi mungkin karena Dion masih baru kali ya, jadi gak terlalu keliatan (hehehe ngeles! )



"Terus gimana dengan Deka?" tanya Albert. Deka ini ceweknya Dion yang udah pacaran 2,5 taun.



"Ehm....gua belum cerita sih ma Deka. Gua mang mo cerita ama loe semua dulu. Keluarga gua udah tau.""ooooo....." koor panjang membahana, walo masing-masing pasti berusaha membayangkan reaksi Deka.



"Ada 1 lagi," lanjut Dion. Dia pandang-pandangan ma Mike dan mereka tersenyum trus mengangkat tangan mereka yang dari tadi ditaro di bawah meja. Ternyata dua tangan itu lagi berpegangan . "Mungkin loe udah pada nebak. Gua dan Mike sekarang jadian. It's up to you now if u still want to friend with us or not."



Tapi kayaknya cuma ampe disitu deh batas toleransi anak-anak cowoknya. 1 temen yang gay mereka masih nerima. Dua temen yang gay rasanya udah agak too much, apalagi ditambah kenyataan klo mereka jadian. Beberapa yang open minded dan udah biasa ama gay macam Albert, Rizal, ato Kacep sih gak peduli. "Yang penting loe-nya gak berubah ajalah."



Tapi beberapa yang masih konservatif (ato gak PD ya? ) macam Roni, Jonas, dan yang lainnya agak sulit nerima. "Dion, Mike, gua masih anggap loe teman, tapi kayaknya untuk beberapa saat kita gak usah main bareng dulu ya." Yang bikin gua sebel, karena mereka berpikiran klo Dion berubah karena Mike. Intinya mereka nganggap Dion ketularan dari Mike. Paan coba? Gak nyambung amat! Dion gak bakal jadi gay klo emang dasarnya straight!



Sekarang ini, 2 bulan kemudian...

Hubungan Dion dan Mike lancar - lancar aja. Walo rada sulit awalnya, tapi keluarga mereka akhirnya merestui. Roni, Jonas, dan yang lain juga udah berubah pikkiran soal nularnya gay itu. Sekarang group kami udah mulai sering ngumpul bareng dan main kayak dulu lagi. Tapi....terasa masih canggung antara Roni dkk dengan Mike & Dion. Kapan ya bisa kembali bener - bener kayak dulu lagi? I miss those days...



PS : nama-nama di atas bukan nama asli





Wednesday, January 12, 2005

Kabar Dari Negeri Jiran



Weekend kemarin (kemarin versi orang Jawa nih), gua pergi ke Kuala Lumpur untuk menghadiri pernikahan salah seorang teman yang menikah dengan pria berkebangsaan Malaysia. Sebenarnya, tadinya gua rada malas buat datang. Soalnya selain karena jadwal sedang padat, juga (yang lebih utama) keuangan saya sedang tipis. Tapi ternyata, undangan pernikahan itu datang beserta tiket pp Jakarta - KL dan surat ancaman untuk datang ato mengganti uang tiket. Kalo udah gini, gak mungkin gak datang donk.



Di bandara, saya udah ditunggu sama Aishah. Rencananya, selama di KL gua bakal nginap di rumahnya. Peluk dan tawa mewarnai pertemuan kami. Maklum sudah 2 tahun lebih kami gak ketemu. Aishah gak berubah. Dia masih tetap ramah, pelukannya tetap erat, dan tawanya masih membahana, sampe bikin orang sekitar pada ngeliatin. Sepanjang perjalanan, sambil nyetir ngebut, Aishah banyak bercerita tentang kabar kawan - kawan Malaysia lainnya. Tapi perhatian saya cuma 1/2 ke cerita Aishah, saya lebih fokus memperhatikan gaya menyetirnya. Duh nih anak! Dimana aja gak bisa kalem dikit. Hobi ngebutnya itu dulu yang bikin kami dapat masalah waktu di Wina.



O iya, saya belum cerita bagaimana kami bisa berkenalan. Saya kenal budak Malaysia (sebutan saya untuk mereka) ini waktu sedang ngikutin konferensi internasional di Wina +/- 5 tahun lalu. Waktu itu peserta dari Asia Tenggara cuma saya, Tasya (yang akan menikah) dan ke-6 anak Malaysia lainnya. Karena letak negara & kamar hotel yang berdekatan, kami ber-8 jadi akrab dan terus berkirim kabar sampai hari ini walau jarang bertemu.



Besoknya kami ber-7 (minus Tasya) ngumpul di rumah Kamillah. Sempat agak syok ketemu nenek baru nya Kamillah yang umurnya baru 25 tahun (kakeknya Kamillah udah 75 lho). Dan Malika (nenek tiri-nya Kamillah) punya penampilan yang nyentrik. Celana pendek sepaha, tank top ketat, dan suka ber-honey darling dengan suaminya. Kamillah cuma geleng-geleng kepala dengan lucu waktu cerita tentang Malika (nama si nenek). "Gua gak bisa manggil dia nenek. Untung juga dia minta dipanggil Malika aja. Umur gua sama dia cuma beda 3 tahun. Yah biarin deh. yang penting kakek senang aja ," jelasnya dengan logat Indonesia yang fasih. Ibunya Kamillah orang Sunda asli,dan Kam pernah tinggal di jakarta waktu SD, makanya dia jago bahasa indo bahkan sampe ke bahasa gaulnya. Tapi pembicaraan soal Malika gak lama-lama. Kami lebih tertarik ngobrol tentang Tasya dan Fardhan (calon suaminya).



Undangan Tasya baru kami terima seminggu lalu dan sejak itu Tasya gak bisa dihubungi. Kata keluarganya sih, Tasya udah dipingit buat menjalani perawatan calon pengantin macam luluran gitu. Dan dia dipingitnya di Malaysia (entah di Malaysia mana). Sebenarnya sih klo gitu doang gak aneh. Yang dianggap masalahnya oleh Aishah & teman-teman lain, Fardhan dan Tasya kenalan lewat internet. Dan mereka baru sekitar 3-4 kali ketemu. Sisanya cuma lewat email ato telpon. Dan mereka penasaran, kok bisa Tasya nekat married? Kan dia gak kenal banget? Cuma lewat email, bisa tau apa? Klo buat saya sih gak aneh, Tasya bukan teman pertama saya yang ketemu jodoh lewat internet, dan rata-rata pernikahan mereka bertahan tuh.



Akad nikah Tasya diadakan pada hari minggu, di masjid agung KL (lupa namanya apa). Sayangnya kami gak bisa ngobrol (ya iyalah! Masak prang mo akad, diajak ngobrol?). Waktu pembacaan akad, kami semua dibuat bengong dengan jumlah mas kawinnya. Mahar buat Tasya, 200.000 poundsterling. Gosh, itu sekitar 2 M, belum termasuk seperangkat alat sholat, 1 stel perhiasan, dan 1 mobil Ashton Martin. Rasanya sih bukan cuma kami yang tercekat kaget. Dan jadi bertanya-tanya, sebenarnya siapa sih Fardhan ini?



Pertanyaan itu terjawab waktu dengerin obrolan yang berlangsung di sekitar. Katanya sih, Fardhan itu masih termasuk keluarga sultan, entah Sultan yang mana. Yang pasti bukan di KL. Dan sekarang pertanyaanya berubah jadi : Dimana Tasya mungut pangerannya ini?



Untungnya, kami bisa ngobrol juga sama Tasya di sela waktu antara setelah akad dan resepsi (yang diadakan malamnya). Langsung deh dia dihabis dicecar pertanyaan, seputar dimana dia ketemu Fardhan, apa bener dia keluarga Sultan, dan yang paling penting, kok tega-teganya Tasya gak pernah cerita? Jawaban Tasya bisa diringkas jadi gini :"Aku ketemu Fardhan di friendfinder.com. Kita udah jadian 2 taun. Dia udah ke Samarinda 2 kali ketemu keluargaku. Trus maap sih, bukannya gak mau cerita, tapi aku juga gak tau klo dia keturunan Sultan. Waktu kenalan sama keluarganya dulu, ketemunya di KL. Keluarganya memang tinggal disini. Kata Fardhan sih keluarga besarnya tinggal di negara bagian lain. Well, buatku itu gak penting. yang penting kan keluarga intinya. Setelah lamaran resmi, aku ketemu keluarga besarnya di Kuala Lumpur juga. Aku baru tau siapa dia waktu diajak ke rumah kakeknya minggu lalu. Itu sih bukan rumah. Itu istana. Tapi sejak hari itu aku udah dipingit. Itu juga sebenarnya diajak ke sana karena sudah tradisi keluarga mereka klo calon pengantin musti menjalani perawatan tubuh disana. Makanya aku gak bisa cerita sama kalian."



"Hem...berarti udah 2 temen ku yang menikah karena friendfinder.com ya," gumam saya.

"Maksudmu Dian?" tanya Tasya. Dia mengerutkan keningnya. "Aku tau sih klo dia ketemu Gamal on the net. Tapi emang friendfinder juga?"

"Bentar dulu," potong Kam cepat. "Maksud loe Dian temen loe yang married sama orang Turki itu? Trus ternyata keluarga suaminya tuh termasuk keluarga gedean disana?"

"Yep!" angguk saya mantap. "Gamal juga terhitung salah 1 dari 25 miliuner muda di Asia lho."

"WHAT?? Ada apa dengan pria-pria ini? Kenapa mereka suka sama hubungan maya begitu?" tanya Jitra tak percaya.

"Jangan lupain Fiona, Wi! Mei nanti dia mo married sama Peter," tambah Dian. "O ya , Peter itu salah satu programmer muda jenius yang gajinya paling gede di Silicon Valley lho." Penjelasan itu ditujukannya pada Liza, Jitra, Aishah, Kamillah, Sheela dan Roshita. Mereka melongo menatap Tasya sementara Tasya malah menatap penuh kemenangan. Soalnya, mereka suka ngecengin Tasya waktu awal-awal Tasya pacaran sama Fardhan. Katanya sih hubungan kayak gitu gak langgeng, gak bisa diandalkan, dan kebanyakan isinya tuh penipu besar ato orang-orang yang gak berhasil di social life dan melarikan diri ke dunia maya. Tapi cerita-cerita tadi kayaknya mengubah pandangan mereka tuh.

Dan bisa ditebak donk kegiatan mereka malamnya? Ngumpul di kamar Liza, mereka semua ramai - ramai mendaftarkan diri ke friendfinder. Kata Kamillah sih sebenarnya gengsi juga, tapi..."Namanya juga usaha".







PS : Buat Bridget, gua dah bilang kan? Prince charming tuh masih ada lagi. Masalahnya, apa dia buat kita ato gak?