Tuesday, January 10, 2006

SMS

SMS (Short Messaging Service)

Sejak ada yang nikah lalu beberapa dari kami lulus kuliah , mulai bekerja atau melanjutkan S2, Gotcha sudah jarang bisa berkumpul lengkap. "Kesibukan orang dewasa" istilah Itin membuat kami paling hanya bertukar kabar lewat email ato sms. Dua - tiga kali dalam sebulan ada gathering kecil - kecilan di antara kami, tapi jarang sekali bisa full team. Saat kami bisa turun full team biasanya saat kami berkumpul di sekitar Adi di Siloam (ironis ya)

Bila kami kebetulan bisa berkumpul lengkap (Wiwid, Rizal, Beni bisa pulang ke Jakarta, dan Adi boleh keluar dari rumah sakit) maka kami memanfaatkan waktu langka itu dengan berkumpul di markas, gak ngapa - ngapain selain nonton film, adu tanding PS, rebutan komputer buat online and so on. Pokoknya segala kegiatan rumahan lah.

"Short Messaging Service..." Ucapan Rizal yang tiba - tiba itu membuat perhatian kami semua kompak beralih ke dia. Saat itu adalah saat yang udah langka dimana kami ber-10 bisa berkumpul lengkap di markas. "Iya...Short Messaging Service..." ulang Rizal lagi menyadari tatapan kami padanya.

"Lalu?" tanya seseorang.

"Itu singkatang dari SMS kan, yang maksudnya..."

"Bukannya Short Message Service?" sela Hans memotong perkataan Rizal.

"Ah kayaknya Messaging deh!" bantah Adi

"Message ah!" Hans ngotot

"Paling gampang tanya Beni aja deh." Kris memberikan jalan keluar sebelum terjadi debat gak mutu.

Lha kok Beni? heran kami semua. Tapi Kris mengacuhkan tatapan keheranan kami dan bertanya ke Beni : "Message ato Messaging, Ben?"

Beni -yang juga sama gak ngertinya kenapa dia jadi acuan- menjawab, "Message."

"Nah berarti yang bener Messaging!" Putus Kris langsung. "Beni kan gak pernah bener klo ngejawab" lanjutnya lagi sambil tersenyum jahilImage hosted by Photobucket.com. Sementara Beni yang menyadari celaan Kris langsung pasang tampang demo ala 98 dan bersiap memprotes.

"Terserah lah mo Messaging ato Message ato Massage sekalian, bukan itu yang mau gua bahas," potong Rizal sebelum Beni memulai aksi demo nya dan terjadi "Gotcha Dead Match".

"Sebenernya gua tuh mo menekankan pada kata Short-nya dan bukan pada Messaging."

"Trus?"

"Yah seperti yang dibilang kan : Short! Pendek! Servis pesan pendek! Bukan sms panjang yang jadi ajang curhat ato konsultasi," lanjut Rizal.

Gua dan beberapa anak lain yang sering menggunakan sms sbg ajang curhat cuma bisa nyengir kecut.

"Menurut gua, 160 karakter tuh pendek kok," protes Retha. Oho wajar nih anak protes. Soalnya dia yang paling gak rela klo ngirim SMS yang singkat, bahkan klo cuma mau menjawab iya ato enggak aja dia bakal nulis : "sebenernya jawabannya sih iya, tapi gw gak rela krm sms 3 hrf doang, jd g pjgin deh".

"Klo masih 160 karakter sih wajar, lah kalo sekali 1 SMS panjangnya ampe 4-5 sms ato malah 10 sms? Gak wajar toh. Mustinya nelpon aja."

"Gak semua orang punya pasca bayar ato pulsa 2 juta, Zal!" sindir gua yang dibalas cengiran Rizal.

"Tapi serius gua. Coba deh loe pikir! Kadang saat seseorang sms loe yang panjang banget dan kebetulan loe lagi sibuk jadinya loe gak sempat bales sms. Trus loe pikir ah entar aja lah balesnya, saat gua gak sibuk. Dan saat loe gak sibuk, kemungkinan loe bakal lupa bales tuh sms dan temen loe yang kirim bakal bertanya - tanya kenapa loe gak bales dan dia berpikir loe kurang care sama dia ato loe kenapa - kenapa," urai Rizal panjang lebar.

"Terlalu berlebihan sih menurut gua. Klo sms gua gak dibales paling gua mikir yang gua kirimin lagi sibuk," Hans bersuara.

"Gua juga mikir gitu. Tapi Abi kan panik tuh klo sms nya gak dibales, dikirain kita kenapa - kenapa. Trus inti omongan loe apa, Zal?" tanya gua.

"Gua cuma mo bilang, kenapa kita gak biasakan sms yang pendek mulai sekarang? Antar kita aja dan gak usah ngomong macam - macam kok, cuma sekedar nunjukkin loe care sama temen loe. Dan tipe sms nya juga yang gak perlu dibales," jawab Rizal.

Retha langsung memasang ekspresi gak setuju. "Buang pulsa banget. Apa bedanya dengan kirim sms lucu yang forward-an itu? Lagian gua selalu yakin kalian semua tahu gua care dan sebaliknya."

"Dulu mungkin. Saat kita masih selalu bareng. Tapi sekarang? Dengan jarak dan kesibukan masing - masing serta teman - teman lain?" To my surprise, Wiwid yang menjawab kali ini. Apa dia merasa kualitas hubungan gotcha berkurang ya? Image hosted by Photobucket.com

"Betul!" Sambar Rizal semangat, merasa menemukan pendukung. "Bedanya dengan sms forward-an, karena kita tau klo sms forward-an tuh kadang cuma basa basi ato sms iseng, dan si pengirim belum tentu memaksudkannya. Plus, gua sih gak seyakin loe. Dulu gua yakin Dewi akan selalu care sama gua, tapi sekarang dengan makin berkurangnya frekuensi contact via apa pun, gua ragu tuh."

"Enak aja!" protes gua. "Dari dulu ampe sekarang juga gua gak pernah care sama loe!" Image hosted by Photobucket.com

Rizal cuma menatap dengan tatapan oh-really? dan gua udah siap mengajak Gotcha Dead Match part 2 waktu gua melihat Natha dan Beni mulai masang taruhan siapa yang menang. Dan serentak, gua dan Rizal jadi ilfil mo perang.

"Sependek apa sih pesan yang loe maksud?" tanya Kris yang selalu beranggapan Image hosted by Photobucket.com

"Yang cuma 1 kalimat aja, kayak gini nih." Rizal mengeluarkan hp nya , mengetik sebentar lalu mengirim SMS.Dan gak beberapa lama kemudian, ada bunyi SMS masuk di hp kami semua. dari Rizal dan tulisannya : I care a lot for you.Setelah semuanya ngebaca, kita kompakan menatap Rizal dan protes : "Huuu....gak penting!!"

Rizal cuma senyum singkat. "Gak penting sekarang, tapi coba aja ntar saat loe lagi perlu, fun to know seenggaknya ada orang yang care sama loe. Intinya sih gua cuma mengajak, gimana klo mulai sekarang kita saling kirim sms yang menggambarkan perasaan kita saat itu? Misal saat gua kangen Nata, gua sms aja bilang kangen sama nasgornya dia. Dan Nata toh gak perlu bales dan gak perlu bahas."

Nata langsung ngakak, "Gak mungkin banget loe sms kayak gitu sama gua. Tapi omongan loe bener juga yang tentang fun to know ada yang care. Lagian kadang kita lebih jujur klo lewat tulisan. Ada beberapa hal yang gak bisa diungkapkan lisan. Menarik kok ide loe. Gua ikutan deh."Semua sependapat dengan Nata, kecuali Retha yang diem aja dan akhirnya ngomong : Yah liat nanti deh. Klo emang ngefek, gua ikutan.

Sejak itu, jadi semacam kebiasaan (walo gak tiap hari) buat ngirim SMS semacam itu. Gua udah biasa nerima SMS kayak : I Care for You; May God Bless You; Keep Smiling ; Hoping You're Fine; Miss You; Thinking of You and so on and so on.

Yang asyik dari SMS macam ini ialah : gak perlu dibalas dan dibahas. Yah coba aja imagine klo loe nerima sms semacam "Thinking of you" ato "I Care For You", gimana coba balesnya? Dan juga karena gak pernah dibahas (misal gua kirim sms Miss You ke Adi dan kemudian later ketemu sama Adi, gak ada 1 pun yang merasa perlu membahas sms barusan). Jadinya kita juga lebih cuek mengekspresikan perasaan.

Tapi perlu waktu agak lama sampai gua ngerasain kebenaran kata- kata Rizal waktu dia bilang : Ntar baru kerasa gunanya.Waktu itu gua lagi stress banget dan feeling useless. Gua ampe mempertanyakan untuk apa sebenernya usaha gua selama ini, kepikir pengen give up aja dan malah kepingin out of this world. Trus jadi merembet kemana - mana jadi mempertanyakan apa gunanya gua bagi orang - orang sekitar (dramaqueen gua lagi kambuh waktu itu Image hosted by Photobucket.com).

Saat lagi "in blue" gitu, masuk SMS. Singkat aja sih :
SMILE!!!! :D :D :D :D
Simple emang, tapi lumayan bikin gua senyum. Dan kemudian di hari itu berturut - turut masuk SMS yang bisa bikin gua ngerasa at-least-i-mean-something-for-someone dan bisa bikin gua semangat lagi (thanks, guys!Image hosted by Photobucket.com). Ampe sekarang sms-sms itu masih gua save. Walopun di hari - hari berikutnya gua masih nerima SMS yang serupa tapi tak sama, tapi gua menganggap yang hari itu istimewa.

Padahal cuma simple semacam :
Be strong as always!
Jia You! Fighting, Wi!
I care for you!
I'm always ears!
Miss to hear your lnews
You're important to me
Balik ke jkt dong, Wi. Kangen.
You rock!

Akhirnya gua ngerti alasan sebenarnya Rizal menyarankan SMS ini. Dia mau kita selalu nunjukin atensi ke satu sama lain. Dan gak usah nunggu sampe ada moment khusus untuk mengungkapkannya. Karena kita toh gak pernah tau kapan teman kita itu lagi perlu dukungan dari kyang lain. Seperti kasus gua itu, mereka sebenarnya gak tau klo saat itu gua lagi ada masalah. SMS itu dimaksudkan hanya untuk menunjukkan atensi aja, dan justru hal itu yang bikin gua jadi semangat lagi.

Buat kalian yang lain, coba cara seperti ini deh. Awalnya mungkin tampak seperti pemborosan pulsa, tapi mungkin aja saat itu loe bisa membuat 1 teman loe ngerasa bersemangat lagi. Who knows...

0 comments:

Post a Comment