Sunday, December 10, 2006

World Peace

World Peace?

(Hehehe...gua cuma pengen ngoceh aja tanpa juntrungan, so tahanin aja ya ?)

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man

Imagine there's no passion...
I Wonder if you can

No passion? No greed? No competition?
And in a bigger picture...World peace???
I'd say that's impossible. Image hosting by Photobucket
Menurut gua, ampe kapan pun juga yang namnya persaingan antar manusia akan selalu ada. Karena persaingan itu sudah merupakan bawaan gen manusia.
Lihat aja proses terbentuknya...
Seorang pria sehat usia tiga puluhan yang berhubungan intim dengan pasangan tetap 2x seminggu, akan memproduksi 300 juta sel sperma saat ejakulasi. Kita tahu bahwa dalam rahim wanita, sperma itu akan berlomba untuk sampai terlebih dahulu pada sel telur. Sperma yang pertama sampai itulah yang kemudian membuahi sel telur dan mulai membentuk janin.
Hal ini yang gua maksud dengan persaingan. Untuk proses pembentukan manusia aja udah musti ada persaingan, wajar toh bila anak yang dihasilkan juga akan memiliki semangat bersaing? Image hosting by Photobucket

Lalu mengenai world peace...
Hum..itu lebih susah lagi karena keinginan berperang memang sudah bawaan gen.
Coba baca teori di bawah ini :
Pria menghasilkan 300 juta sperma bila berhubungan dengan pasangan tetapnya, tapi bila dia berselingkuh (walau pun hanya 1 kali saja) dengan perempuan yang dia tahu memiliki pasangan tetap ( untuk gampangnya : istri orang lain) akan menghasilkan jumlah sperma dua kali dari yang biasanya yaitu 600 juta sperma.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Belum diketahui dengan pasti, tapi gua berasumsi ini berhubungan dengan naluri bersaing dalam diri manusia. Apalagi kalo si pria tahu bahwa beberapa hari sebelumnya si wanita berhubungan dengan pasangannya maka sperma yang dihasilkan bisa lebih dari 600 juta.
Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang menunjukkan bahwa semakin lama seorang pria tidak berhubungan dengan pasangannya maka semakin besar jumlah sperma yang akan dihasilkan jika nanti dia berhubungan dengan pasangannya. Alasannya : semakin lama dia tidak memuaskan kebutuhan seks istrinya, semakin besar kemungkinan istri untuk selingkuh. Jadi, semakin besar tentara yang dia butuhkan untuk melawan sperma pria asing. Anehnya, hal ini tidak berlaku bila dia dapat mengawasi istrinya terus menerus dan yakin istrinya tidak berselingkuh. Dalam kondisi ini sperma yang dihasilkan tetap sekitar 300 juta ( Lihat kan? Satu lagi bukti bersaing memang menjadi naluri dasar manusia Image hosting by Photobucket).

Oke, ayo kita kembali ke masalah World Peace dan 600 juta sperma.
Dari 600 juta sperma itu, hanya 100 juta yang mampu bersaing membuahi sel telur sementara 500 juta sisanya berenang bebas dalam tubuh sebagai sel sperma pembunuh dan blockers.

Setiap pelepasan sperma ibaratnya seperti mulai perang. Sperma pembunuh akan mengintai seluruh daerah seperti pasukan tentara yang mencari musuh. Kalau sel itu bertemu musul (sel sperma pria lain, yang dikenalinya dari struktur kimianya -dalam tubuh wanita, sperma bisa tahan 2-3 hari-), maka kedua sperma itu akan saling menyemprotkan zat asam mematikan yang merusak dinding sel sperma, sehingga salah satu di antara sel sperma pecah dan selnya mati.
Menang kalah-nya sperma ditentukan dari seberapa sehatnya sperma (bergantung pada status gizi si pria), namun bila keduanya berada dalam kondisi yang sama maka umumnya yang menang adalah sperma yang terakhir masuk (masih "fresh" soalnya, beda ama sperma lama yang udah capek berenang).Lagipula jumlahnya lebih banyak. Maka itu, lebih sering terjadi konsepsi pada hubungan perselingkuhan ato yang one night stand daripada hubungan rutin suami istri.

Sementara itu, spermatozoa blocker berkumpul di mulut rahim untuk menghalangi kemungkinan serangan musuh yang berhasil menghindari sperma pembunuh dan juga mengincar sel telur. Bila ada musuh yang mendekati daerah rahim, maka blockers akan langsung menyerang musuh tersebut dengan cara yang sama seperti sperma pembunuh. Dengan demikian, terbukti bahwa hasrat berperang memang sudah ada dalam bawaan gen manusia (seenggaknya untuk manusia yang dilahirkan dari wanita yang berhubungan dengan 2 pria).

Statistik menunjukkan bahwa 1 dari 10 anak tidak dibuahi oleh pria yang dianggap orang sebagai ayahnya. Ini berarti 10% jumlah penduduk adalah hasil dari peperangan sengit antar sperma, dimana dari peranakan perempuan yang bersangkutan ditemukan minimal dua pasukan sperma yang berlainan.
10% penduduk dunia! Itu jumlah yang sangat mencukupi untuk mengisi dua negara dan menciptakan perang. Dan kalo 10% ini tersebar di berbagai tempat, gak heran kalo perang juga ada di berbagai tempat kan? Image hosting by Photobucket

Imagine all the people living live in peace.
You may say i'm a dreamer...
But I'm not the only one
I hope someday you'll join us

So that's why I said world peace is such an impossible thing and John Lennon realy is a dreamer.
Tapi mungkin karena perdamaian dunia adalah suatu hal yang absurd, sulit dijangkau namun juga menggoda karena keindahannya maka John Lennon, para kontestan Miss Universe Image hosting by Photobucket dan orang - orang lain tetap memimpikannya.
Toh gak ada salahnya untuk terus bermimpi seperti yang dilakukan mereka karena selama masih ada orang yang memimpikan hal itu maka akan selalu ada orang yang berusaha mewujudkan terjadinya perdamaian dunia.

Dan untuk dunia yang seperti ini, usaha pun sudah merupakan hal yang patut dihargai.

0 comments:

Post a Comment