Sunday, February 6, 2005

Indonesian Idol!!!

Before 25



Pernah dengar suara gua? Waktu lagi nyanyi maksudnya! Klo gak pernah, percaya deh artinya loe rugi. Gak pernah dengerin suara gua yang aneh dan tiada dua-nya itu . Gak berlebihan klo gua bilang bahwa klo gua lagi nyanyi, maka mereka yang ada di sekitar akan langsung ketawa cekakan dan kemudian ribut mengomentari. Rata - rata komentar yang gua dapat tuh berbunyi seperti ini :

"Wi, loe nyanyi ato ngomong sih?"

"Wi, mbok ya klo nyanyi itu agak ada melodinya gitu. Jangan kayak orang kumur-kumur!"

"Eh Wi, saran gua, sebelum loe nyanyi, mending loe belajar do-re-mi dulu."

"Oh..dari tadi kamu nyanyi? Aku kira lagi menggumam lho!"

"Eh sorry Wi, itu loe lagi nyanyi Kahitna kan? Kenapa jadi kayak puisi perjuangan?"

Seorang teman yang demen beranalogi memberi kesimpulan : "Gini lho Wi, ada Novel Tanpa Huruf R dan Biola Tak Berdawai. Nah kalo loe itu Lagu Tanpa Nada." (coba bisa gak loe nemu sinkronnya analogi itu?)



Hahahaha...bener - bener tipe komentar yang membangkitkan semangat ya? Tapi bukan gua namanya (dan siapa nama gua bye the way) klo jadi minder dengan komentar seperti itu. Yang ada, gua malah makin semangat berlatih dan memperbaiki (perhatian!! ini majas ironi!! ) kualitas vokal gua.



Oke, sekarang mari kita tinggalkan urusan vokal, dan menyinggung judul postingan ini. Sebelum gua berumur 25, gua pengen melakukan sesuatu yang spekta, extra ordinary dan sableng. Kenapa musti 25? Gak tau juga deh! Mungkin karena gua terjebak dalam stereotipe umum yang mengatakan bahwa umur 25 itu adalah gerbang kedewasaan (klo gitu kenapa yang sering dirayakan justru 17 & 21 tahun? ). Ato mungkin karena usia 25 berarti seperempat abad (dan apa ngaruhnya ya? ). Ato...mungkin karena dihubungkan dengan fakta bahwa 25 adalah mata uang terkecil yang diterbitkan oleh BI dan diakui secara resmi oleh pemerintah (Yeah. So?).



Apapun itu, pokoknya gua milih angka 25. Klo Jo punya niat sebelum 25 mo ikut pemilihan miss ato pun putri - putrian (Good luck, Jo!) dan Andri pengen merasakan ikut Penghuni Terakhir (kata dia : Ular ketemu ular di Petir tuh! Apa gak seru?), maka gua pengen ikut audisi....Indonesian Idol!!!!!



Yap! Betul sodara - sodara sebangsa dan setanah air, kalian gak salah baca! Gua, dengan kualitas suara gua yang ada di level nyungsep, berniat mencoba peruntungan di ajang "Del-Aidelan" (baca dengan logat Madura please) dengan niat ambisius menembus level Coba Lagi Award!!!



Jo yang pertama kali mendengar niat gua protes keras: "Wi, please! Gua ngerti klo loe pengen melakukan sesuatu yang spekta. Tapi ngapain Indonesian Idol? Loe ngantri ampe malem, cuma buat dihina sama juri dan disaksikan oleh 1 negara!" *me jo*

Gua jelaskan dengan logis klo gua toh belum tentu kepilih buat audisi, dan bahwa tahap audisi di II tuh gak cuma 1 babak aja.



Sebelum bisa sampai ke meja Indra Lesmana dkk, gua musti melewati penjurian awal. Klo suara gua dianggap layak ato dianggap rusak sehingga bila disiarkan TV akan menjadi bahan tertawaan se-Indonesia (jahat memang! Tapi begitulah kenyataannya! ) barulah bisa berhadapan dengan Yang Mulia Juri Utama yang Terhormat! Setelah puas dengan penjelasan gua, barulah Jo bisa ngerti dan merestui, walo dia masih sangsi dengan kenekatan gua.



Mala adalah orang ke-2 yang tau. Reaksinya setali tiga duit dengan Jo. Tapi dia lebih gampang ngerti sih. Karena pada dasarnya tuh anak punya jiwa gokil. Tapi yang kumatnya, si Mala tuh ngomong kenceng - kenceng soal II, membuat anak - anak lain yang tadinya tekun ngapalin Farmako jadi nengok : "Hah? Ada apa? Sapa? Sapa yang mo ikut Indonesian Idol?"



Setelah gua dengan rada tengsin mengaku , sambutan mereka langsung hangat banget! "Betul Wi! Setuju! Ntar ikut didukung deh!" Saking hangatnya tuh sambutan, Jo ampe berkomentar sinis : "Yeah, pasti loe semua belum denger dia nyanyi!"



Yang gua heran, kenapa ya pada heboh mendengar niat gua ikut Del-Aidelan? Sementara yang tidak pernah mendengar suara gua aja sangat mendukung, kenapa mereka yang udah terbiasa dengan vokal gua malah sibuk menentang ? (Hahaha...ini contoh pertanyaan retoris). Ini kan cuma iseng gitu lho! Iseng - iseng berhadiah. Berhadiah celaan maksudnya! Bahkan Wiwid dengan kejamnya bertanya : "Wi, loe tuh mo dapat legalisasi ancurnya suara loe ya ampe mo ikut Idol?" (Ugh...damn Wiwid!! )



Sayangnya, mereka lupa. Gua pan tipe rebellious. Makin dilarang, makin dicela, makin semangatlah gua mencoba . Sekarang mo bikin foto yang unik nih biar dipanggil . Klo soal lagunya sih gua udah siap.



Terinspirasi dari seekor burung sarap yang nangkring di tiang listrik dan dengan pede-nya menjerit - jerit histeris (coba aja liat flash di link itu). Dan bayangkan, gimana reaksi Yang Mulia Juri klo gua nekat meniru nih burung dengan persis ya?



Oh ya, nih burung yang gua maksud. Tadinya mo gua upload langsung, tapi kasian nih blog jadi berat banget ntar! O ya, turn on your speaker please :D!

Link Burung Sableng :

http://www.freewebs.com/cruiser2009/bird.exe



0 comments:

Post a Comment