Friday, January 14, 2005

Ternyata........



Suatu hari beberapa bulan yang lalu.....



"Pren, gua mo pengakuan nih. Gua...sebenarnya...uhm....gay!" Jelas aja, pengakuan Mike yang tiba - tiba itu bikin kaget ampir semua anak . Sementara gua dan Ira bertukar pandang sambil senyum -senyum. Bukan apa - apa, kita dah lama curiga klo Mike gay. Ada aja tanda - tanda yang keliatan walo samar. Sementara beberapa orang terutama yang cowok - cowok masih gak percaya. Ngerti sih klo mereka kaget. Coz Mike ini cowok banget, gak ada gaya bancinya acan - acan. Olah raga favoritnya basket, jago balap pula. Emang salah juga sih menganggap semua gay pasti banci. Yeee....gak semua lagi. '



Jadi setelah dicecar, Mike pun bercerita panjang lebar tentang awal mula dia ngerasa dia gay dan sebagainya. Setelah itu, dia pun bertanya, " So...kalian masih mo temenan ama gua? Gak papa sih klo enggak. Udah biasa kok ada aja yang gak mau temenan ma gua lagi setelah tahu yang sebenarnya." Dengan serempak, semua langsung meyakinkan Mike klo hal itu gak ngaruh. Mereka tetap teman lah no matter what happened. Keliatan sih klo temen - temen gua yang cowoknya ngerasa rada gak enak. Kenapa ya, cewek tuh biasa aja ma gay, malah berteman akrab tapi cowok kok suka gak nyaman dekat gay? Takut diserang ato....takut mengakui kenyataan klo mereka juga punya kecenderungan jadi gay?



Dua bulan yang lalu, not so long ago....



"Guys, gua mo ngaku. Sebenarnya gua juga gay. Waktu Mike ngaku dulu, sebenarnya gua lagi masa in denial aja." Pengakuan Dion itu bikin semuanya (termasuk gua) terpana . Dion nih lebih cowok dari Mike. Kata yang pernah ngerasain, tonjokan dan jab -nya mantep banget. Klo berantem, rata - rata korbannya perlu berobat di RS. Klo gua bisa kecele yah...gak nyangka aja sih. Tapi mungkin karena Dion masih baru kali ya, jadi gak terlalu keliatan (hehehe ngeles! )



"Terus gimana dengan Deka?" tanya Albert. Deka ini ceweknya Dion yang udah pacaran 2,5 taun.



"Ehm....gua belum cerita sih ma Deka. Gua mang mo cerita ama loe semua dulu. Keluarga gua udah tau.""ooooo....." koor panjang membahana, walo masing-masing pasti berusaha membayangkan reaksi Deka.



"Ada 1 lagi," lanjut Dion. Dia pandang-pandangan ma Mike dan mereka tersenyum trus mengangkat tangan mereka yang dari tadi ditaro di bawah meja. Ternyata dua tangan itu lagi berpegangan . "Mungkin loe udah pada nebak. Gua dan Mike sekarang jadian. It's up to you now if u still want to friend with us or not."



Tapi kayaknya cuma ampe disitu deh batas toleransi anak-anak cowoknya. 1 temen yang gay mereka masih nerima. Dua temen yang gay rasanya udah agak too much, apalagi ditambah kenyataan klo mereka jadian. Beberapa yang open minded dan udah biasa ama gay macam Albert, Rizal, ato Kacep sih gak peduli. "Yang penting loe-nya gak berubah ajalah."



Tapi beberapa yang masih konservatif (ato gak PD ya? ) macam Roni, Jonas, dan yang lainnya agak sulit nerima. "Dion, Mike, gua masih anggap loe teman, tapi kayaknya untuk beberapa saat kita gak usah main bareng dulu ya." Yang bikin gua sebel, karena mereka berpikiran klo Dion berubah karena Mike. Intinya mereka nganggap Dion ketularan dari Mike. Paan coba? Gak nyambung amat! Dion gak bakal jadi gay klo emang dasarnya straight!



Sekarang ini, 2 bulan kemudian...

Hubungan Dion dan Mike lancar - lancar aja. Walo rada sulit awalnya, tapi keluarga mereka akhirnya merestui. Roni, Jonas, dan yang lain juga udah berubah pikkiran soal nularnya gay itu. Sekarang group kami udah mulai sering ngumpul bareng dan main kayak dulu lagi. Tapi....terasa masih canggung antara Roni dkk dengan Mike & Dion. Kapan ya bisa kembali bener - bener kayak dulu lagi? I miss those days...



PS : nama-nama di atas bukan nama asli





1 comments:

Cupid said...

Sebenernya yg gua 'sesalkan' dr kaum gay itu adl krn jumlah co lbh dikit githu lhoooo drpd ce, hiksss.. mengurangi jumlah calon suami potensial aja, huhuhu.. Mana kebanyakan yg gay cakeps2 pulaa, huaaa..

Hehehehe.. tapi yaahhh.. mo gimana ya? Itu khan pilihan hidup ya? *iya ngga sih?*

Post a Comment